Press "Enter" to skip to content

Sejarah Spoken Word: Dari Tradisi Lisan hingga Fenomena ModernPendahuluan

Pertunjukan Spoken Word

Spoken word adalah bentuk seni yang menggabungkan puisi, musik, dan performa lisan dengan tujuan menyampaikan pesan yang kuat secara emosional. Meskipun sering dikaitkan dengan budaya kontemporer, spoken word memiliki akar sejarah yang panjang, dimulai dari tradisi lisan masyarakat kuno hingga menjadi medium ekspresi sosial dan politik di era modern. Artikel ini akan mengulas perkembangan spoken word dari zaman kuno hingga saat ini, serta peranannya dalam budaya populer dan akademik.


1. Akar Tradisi Lisan dalam Peradaban Kuno


Sebelum manusia mengenal tulisan, komunikasi dan penyampaian cerita dilakukan secara lisan. Banyak peradaban kuno memiliki tradisi lisan yang berfungsi untuk mentransmisikan sejarah, mitologi, dan ajaran moral dari satu generasi ke generasi berikutnya.

Epik Yunani dan Romawi: Dalam peradaban Yunani, karya seperti Iliad dan Odyssey karya Homer disampaikan secara lisan oleh penyair atau rhapsode yang menghafal dan mendeklamasikan cerita kepada publik. Tradisi ini juga terlihat dalam budaya Romawi dengan puisi epik seperti Aeneid karya Virgil.
Sastra Lisan di Afrika dan Asia: Masyarakat Afrika memiliki griot, yaitu pendongeng yang bertugas menyampaikan sejarah dan kebijaksanaan leluhur melalui nyanyian dan puisi. Di Asia, khususnya dalam budaya India, wiracarita seperti Mahabharata dan Ramayana juga diajarkan secara lisan sebelum akhirnya ditulis.
Tradisi ini menunjukkan bahwa penyampaian lisan bukan hanya sekadar hiburan, tetapi juga alat pendidikan dan pelestarian budaya.

2. Perkembangan Puisi Lisan di Abad Pertengahan dan Renaisans


Seiring berkembangnya tulisan, puisi tetap menjadi bagian penting dari komunikasi lisan. Di Eropa abad pertengahan, puisi sering digunakan dalam bentuk balada dan soneta yang dinyanyikan oleh penyair pengembara atau troubadour.

Puisi dan Musik: Banyak puisi abad pertengahan disusun untuk dinyanyikan, seperti balada Skotlandia dan Inggris yang menceritakan kisah-kisah cinta, perang, dan kepahlawanan.
Tradisi Sufi: Di dunia Islam, puisi sufi seperti yang dikembangkan oleh Jalaluddin Rumi tidak hanya ditulis, tetapi juga disampaikan secara lisan dalam pertemuan spiritual yang penuh emosi dan musikalitas.
Pada periode Renaisans, muncul tokoh seperti William Shakespeare yang sering menggunakan monolog dan puisi dalam drama-dramanya, sebuah bentuk yang memiliki kemiripan dengan spoken word modern.

3. Spoken Word di Era Modern: Dari Beat Generation hingga Hip-Hop

Spoken word sebagai bentuk seni kontemporer mulai berkembang pesat pada abad ke-20, terutama dengan munculnya gerakan sastra dan budaya yang mengedepankan ekspresi lisan yang kuat.

A. Beat Generation dan Puisi Performatif (1940–1960-an)
Pada tahun 1940–50-an, muncul kelompok penyair yang disebut Beat Generation, seperti Allen Ginsberg, Jack Kerouac, dan William S. Burroughs. Mereka menolak norma sastra tradisional dan mulai membaca puisi mereka di depan publik dengan gaya yang lebih ekspresif dan penuh improvisasi.

“Howl” oleh Allen Ginsberg (1956) menjadi salah satu contoh puisi performatif yang dibacakan dengan intensitas tinggi dan kritik sosial yang kuat.
Jazz dan Puisi: Beat poets sering berkolaborasi dengan musisi jazz, menciptakan atmosfer yang mirip dengan spoken word modern.
B. Black Arts Movement dan Pengaruh Politik (1960–1980-an)
Pada 1960-an, spoken word semakin berkembang di komunitas Afrika-Amerika melalui Black Arts Movement, yang dipelopori oleh tokoh seperti Amiri Baraka dan Gil Scott-Heron.

Gil Scott-Heron dikenal sebagai salah satu pionir spoken word dengan lagu-puisi seperti The Revolution Will Not Be Televised, yang mengkritik sistem politik dan sosial Amerika.
Gerakan ini juga berkontribusi terhadap perkembangan hip-hop, yang kemudian menjadi medium ekspresi utama bagi komunitas kulit hitam di AS.
C. Hip-Hop dan Slam Poetry (1980–2000-an)
Pada 1980-an, muncul fenomena slam poetry, sebuah kompetisi puisi lisan yang menekankan performa dan interaksi dengan audiens.

Marc Smith, seorang penyair dari Chicago, dianggap sebagai pencetus slam poetry pada tahun 1984.
Hip-Hop dan Rap: Spoken word juga berkontribusi dalam perkembangan hip-hop, dengan seniman seperti Tupac Shakur dan Kendrick Lamar yang menggabungkan puisi dengan musik rap.


4. Spoken Word di Era Digital dan Globalisasi


A. Media Sosial dan YouTube (2000-an – Sekarang)
Perkembangan internet dan media sosial telah mengubah cara spoken word disebarluaskan. YouTube, Instagram, dan TikTok menjadi platform utama bagi penyair lisan untuk menjangkau audiens yang lebih luas.

Button Poetry adalah salah satu platform yang populer dalam mendistribusikan video spoken word dari penyair global.
Penyair seperti Rudy Francisco, Sarah Kay, dan Neil Hilborn mendapatkan popularitas internasional melalui video yang viral.
B. Spoken Word sebagai Alat Aktivisme
Spoken word tidak hanya digunakan sebagai bentuk seni, tetapi juga sebagai alat untuk menyuarakan isu sosial seperti feminisme, keadilan rasial, dan hak asasi manusia.

Gerakan seperti Black Lives Matter menggunakan spoken word untuk meningkatkan kesadaran tentang ketidakadilan sosial.
Di Indonesia, spoken word mulai dikenal luas melalui komunitas sastra dan seni independen, dengan banyak seniman menggunakannya sebagai sarana kritik sosial dan ekspresi budaya.

5. Kesimpulan


Sejarah spoken word menunjukkan bahwa seni ini bukan hanya fenomena modern, tetapi memiliki akar yang dalam dalam tradisi lisan manusia. Dari epik kuno hingga media sosial, spoken word terus berkembang sebagai alat ekspresi, pendidikan, dan aktivisme.

Bagi mahasiswa dan akademisi, spoken word tidak hanya dapat menjadi subjek studi sastra dan budaya, tetapi juga sebagai media untuk mengasah keterampilan komunikasi dan pemikiran kritis. Dengan semakin berkembangnya teknologi dan globalisasi, spoken word akan terus memainkan peran penting dalam membentuk opini publik dan menyuarakan isu-isu yang relevan bagi masyarakat. 

Be First to Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *