Press "Enter" to skip to content

Kelas Semesta: Inisiatif Pendidikan Alternatif Berbasis Seni oleh Bunuh Diri Room Surabaya

Kelas Semesta adalah ruang belajar seni non-formal untuk anak-anak yang diinisiasi oleh komunitas street art Surabaya, Bunuh Diri Room. Kelas ini mengusung metode pembelajaran kreatif dan diskusi pendidikan alternatif untuk orang tua.


Kelas Semesta: Ruang Belajar Alternatif Berbasis Seni dari Komunitas Street Art Surabaya

Minggu, 20 Juli 2025 – Surabaya
Suasana hangat dan penuh warna menyelimuti Ruang Kreatif dan Literasi Cakrawalakata sore itu. Belasan anak-anak tampak antusias duduk melingkar di meja besar, menggambar dan mewarnai dengan penuh semangat. Di antara mereka, beberapa orang dewasa dengan sabar membimbing dan menemani. Inilah “Kelas Semesta”, sebuah ruang belajar non-formal yang diinisiasi oleh kelompok seni jalanan asal Surabaya, Bunuh Diri Room.

Kelas Semesta digelar setiap hari minggu dan dirancang khusus untuk anak-anak. Dengan pendekatan seni sebagai medium utama, kelas ini bukan hanya tempat bermain, tetapi juga ruang edukatif yang menyenangkan dan terbuka bagi siapa saja. Di balik inisiatif ini berdiri X-Go, seniman sekaligus pendiri Bunuh Diri Room, yang menggagas metode belajar alternatif dengan mengandalkan kekuatan ekspresi visual dan kreativitas.

Tak seperti kelas pada umumnya, Kelas Semesta tidak memungut biaya sepeser pun dari para peserta. Bahkan, semua perlengkapan belajar mulai dari kertas, pensil warna, hingga perlengkapan tematik lainnya disediakan langsung oleh tim Bunuh Diri Room—yang akrab disebut Room Boys.

suasana kelas semesta

Kegiatan sore itu menjadi bukti konkret kepedulian komunitas street art terhadap tumbuh kembang anak-anak di tengah kota. Dibalut dengan dekorasi meriah dan mural khas bergaya kritik sosial di latar belakang, suasana kelas menjadi lebih hidup dan membumi.

Cakrawalakata sebagai ruang kreatif dan literasi menjadi mitra fasilitator dari kegiatan ini. Kerja sama ini menegaskan bahwa inisiatif pendidikan alternatif seperti Kelas Semesta tidak bisa berjalan sendiri, melainkan membutuhkan ruang dan dukungan yang kolektif dari berbagai elemen komunitas.

“Ruang ini kami buka selebar-lebarnya untuk inisiatif positif seperti ini. Kelas Semesta adalah salah satu bentuk nyata perlawanan terhadap sistem pendidikan yang kaku dan terlalu formal,” ungkap salah satu pengelola Cakrawalakata.

Sore itu, anak-anak tidak hanya diajak menggambar. Mereka juga belajar tentang ekspresi, mendengar cerita dan menceritakan kembali hasil karya mereka. Pendekatan yang digunakan membuat belajar menjadi sesuatu yang menyenangkan, bebas tekanan, dan jauh dari nilai-nilai kompetisi yang selama ini membelenggu sistem pendidikan konvensional.

Diskusi dengan topik Sekolah altertenatif

Setelah sesi kelas anak-anak selesai, kegiatan dilanjutkan dengan agenda diskusi terbuka yang melibatkan para orang tua sebagai pemantik diskusi hadir pula Muni Moon, Jurnalis sekaligus praktiksi sekolah alternatif. Diskusi ini mengangkat topik seputar homeschooling dan sekolah alternatif sebagai respons atas ketidakpuasan sebagian keluarga terhadap sistem pendidikan formal. Suasana diskusi berlangsung hangat dan terbuka, di mana orang tua saling berbagi pengalaman, keresahan, serta harapan untuk pendidikan anak-anak mereka ke depan. Forum ini menjadi semacam ruang refleksi bersama sekaligus jembatan menuju bentuk-bentuk pendidikan yang lebih relevan, manusiawi, dan membebaskan.

Kehadiran Kelas Semesta di tengah kota besar seperti Surabaya menjadi angin segar. Ia menawarkan metode pengajaran yang memanusiakan anak-anak, membebaskan ekspresi mereka, dan menanamkan nilai-nilai empati serta keberanian untuk bermimpi. Bunuh Diri Room membuktikan bahwa street art tak hanya soal mural di tembok kota, tapi juga tentang merawat masa depan melalui anak-anak yang diberi ruang untuk tumbuh dengan cara mereka sendiri.


Be First to Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *